Selasa, 01 Oktober 2013

Di Tangan Rizal Ramli, Kadin Diyakini Menjelma Jadi “Kadin Perjuangan”


Jakarta, [RR1online]:
MARI sama-sama menengok, betapa kondisi ekonomi Indonesia masih saja tetap rapuh dan merosot hingga saat ini. Dan mari sama-sama merenungi, bahwa sesungguhnya bukan hanya pemerintah saja yang harus bertanggungjawab dengan kondisi ekonomi tersebut, tetapi salah satunya adalah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) juga patut “ditinjau” ketika dinilai “mandul” dalam mengemban tugasnya.

Sehingga tak keliru, jika sebagian besar pengurus Kadin saat ini sedang melakukan upaya “perjuangan untuk perubahan” di tubuh organisasi yang dihuni oleh para pengusaha profesional tersebut. Mereka tak ingin diam ketika mengetahui kondisi ekonomi jadi “terpuruk” seperti saat ini namun tak ada terobosan yang bisa dilakukan oleh ketua umum Kadin.

Berharap dapat mengambil langkah terobosan untuk sama-sama mengatasi masalah ekonomi di negeri ini, ketua umum Kadin justru melakukan pencopotan sejumlah pengurus DPP juga DPD Kadin. Sehingga mayoritas pengurus Kadin pun menilai, bahwa ketua umum Kadin tak punya itikad baik dalam mengemban organisasi yang beranggotakan para pelaku pembangunan tersebut.

Sederhananya, selama dipimpin oleh Suryo Bambang Sulistiyo (SBS), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dinilai telah banyak mengalami kemunduran yang amat memprihatinkan. Sehingga sebagai wujud mengatasi keprihatinan tersebut, sekaligus demi mengembalikan peran dan fungsi Kadin seperti sebagaimana yang diharapkan, maka sebagian besar pengurus elit Kadin se-Indonesia pun menggelar Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional), di Hotel The Stone Kuta-Bali, Sabtu (28/9/2013).

Melihat kondisi tersebut maka Kadin hasil Munaslub akan mengambil peranan yang signifikan demi menyelamatkan organisasi. Rapimnas sebagai ajang konsolidasi menjelang Munas merupakan solusi terbaik dalam mengatasi kekisruhan di tubuh Kadin saat ini.

Rapimnas ini merupakan wujud konsolidasi yang mengarah ke langkah selanjutnya, yakni Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang rencana akan dilaksanakan pada Oktober 2013 mendatang di Jakarta.

Ketua pengarah Rapimnas, Azwir Dainitara mengungkapkan beberapa alasan penting agar Munaslub Kadin segera secepatnya dilaksanakan. “Rapimnas ini didasari pada fakta perekonomian nasional yang semakin parah dan memburuk, karena Kadin selama ini sudah tidak mampu dan diintervensi pihak-pihak tertentu,” ujar Azwir yang juga anggota Komisi VII DPR RI. Seperti dilansir sindonews.com

“Kadin yang sudah kita bubarkan sudah tidak lagi membawa aspirasi daerah. Sebab perekonomian yang semangatnya otonomi daerah kan harus kembali ke daerah, ternyata dia (SBS) tidak mampu melaksanakan program-program untuk pengembangan daerah,” tegasnya.

Azwir mengklaim, dukungan dari berbagai daerah untuk Munaslub dengan agenda pemilihan ketua umum baru Kadin semakin menguat dengan kehadiran 23 pengurus daerah Kadin se-Indonesia.

Azwir juga membenarkan tentang adanya keprihatinan para pengurus DPD yang menilai peran Kadin nyaris tidak terlihat dan tidak memiliki posisi tawar yang tinggi dengan pengambil kebijakan.

Bahkan, katanya, dalam beberapa kegiatan penting baik secara nasional maupun internasional, seperti KTT-APEC di Bali, peran Kadin tenggelam dan SBS lebih banyak bermain secara individual. “Dia (SBS) naik karena ada kekuatan tertentu, setelah dua tiga tahun memimpin tidak mampu ya kita ganti. Kita tidak mencari kesalahan orang, ini untuk perbaikan perekonomian nasional,” tegasnya.

Dalam Rapimnas Kadin di Bali itu, selain memilih Setiawan Jodi sebagai Ketua Dewan Penasehat Kadin, dan juga Oesman Sapta Odang selaku Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, terdapat pula 23 DPD secara bulat dan aklamasi menunjuk Ekonom Senior DR. Rizal Ramli selaku Ketua Umum hingga Munas ke-7 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2013 mendatang.

Dan dengan terpilihnya Rizal Ramli, Sang Tokoh Nasional paling Reformis ini sebagai Ketua Umum Kadin setidaknya melukiskan sebuah optimisme, bahwa Kadin sebentar lagi akan berubah menjadi “KADIN PERJUANGAN” yang diyakini mampu menuju PERUBAHAN yang lebih baik.

Bagaimana tidak, boleh jadi di benak segenap peserta Rapimnas itu juga merupakan alasan mengapa harus Rizal Ramli yang ditunjuk sebagai Ketua Umum Kadin. Yakni, kalau hari ini Indonesia juga sangat membutuhkan sosok Rizal Ramli untuk dimajukan sebagai Capres, maka mengapa “kita” (peserta Rapimnas) tidak memilih dia (Rizal Ramli) sebagai ketua umum agar Kadin bisa diselamatkan dari “krisis”?!!

Dalam pidatonya, Rizal Ramli mengaku kaget dan tak menyangka akan didaulat menjadi Ketua Umum Kadin yang baru. “Kadin mestinya bisa menjadi organisasi yang diperhitungkan. Tidak memble seperti sekarang ini. Mari kita benahi, kita rapikan, nanti yang terpilih sebagai ketua umum di Munas silakan,” ajak mantan Menko Perekonomian ini.

Untuk merenggangkan ketegangan otak, Rizal Ramli bahkan sempat melontarkan guyon yang disambut tepuk-tangan riuh dari seluruh peserta. “Kalau ada yang lain gantikan saya sebagai ketua umum (dalam munaslub), maka gantian saya nanti jadi presiden,” tutur Rizal Ramli dengan senyum khasnya yang santai tetapi serius. Seperti dikutip inilah.com.

Rizal Ramli menambahkan, Kadin akan fokus memperjuangkan kebijakan ekonomi yang menguntungkan kekuatan bisnis nasional , daerah dan rakyat Indonesia.  “Dengan misi seperti itu, Kadin tidak lagi sekadar sebagai organisasi lobby untuk kepentingan bisnis para pimpinan-pimpinannya,” pungkasnya.

Dari pernyataan-pernyataan Rizal Ramli ini, tentu saja terlihat sangat jelas bahwa Kadin dengan kebiasaan-kebiasaan buruknya akhir-akhir ini sebentar lagi akan menjelma menjadi “Kadin Perjuangan”.

Sementara itu di tempat yang sama, Oesman Sapta Odang (OSO) mengaku amat salut dan gembira karena peserta Rapimnas tidak salah memilih Rizal dan Setiawan Jodi. Sebab menurut OSO, keduanya adalah sosok yang memiliki idealisme dan konsep dalam membangun bangsa. “Saya kenal keduanya cukup lama, mereka tidak berfikir soal jabatan. Mereka pikirkan konsepsional ke depan bagaimana membangun sistem perekonomian di Indonesia,” tandasnya.>map/ams

Tidak ada komentar:

Posting Komentar